Kata-kata bijak Albert Einstein ini tentu saja tidak jauh dengan apa menjadi keahlian ilmunya, yaitu tentang pendidikan dan akademis. Banyak tulisan kata-kata bijak yang Einstein tulis misalnya kata bijak tentang pendidikan dan akademis seperti yang dibagikan pada postingan ini.
Mari kita lihat apa saja kata-kata bijak dari Albert Einstein.
Kata Bijak Tentang Pendidikan dan Akademis Albert Einstein
Berikut ini adalah kata-kata bijak dan mutiara Albert Einstein sebagai motivasi dalam dunia pendidikan dan akademis.Sebagian guru membuang-buang waktu mereka dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tujuanya adalah untuk menemukan apa yang tidak diketahui oleh seorang murid, sementara seni sejati mengajukan pertanyaan mempunyai maksud untuk mengungkapkan apa yang diketahui murid atau apa yang mampu diketahuinya.
Bila tidak, dia dengan pengetahuan spesialnya itu lebih mirip seekor anjing yang terlatih ketimbang seorang manusia yang berkembang secara selaras.
Kebebasan mengajar dan kebebasan berpendapat dalam buku atau pers merupakan landasan bagi perkembangan sehat dan alamiah setiap orang.
Mengajar seharusnya sedemikian rupa sehingga apa yang ditawarkan dianggap sebagai anugerah yang berharga bukan sebagai tugas berat.
Dalam mengajar geografi dan sejarah, perlu dipupuk suatu pemahaman yang simpatik terhadap karakteristik yang berbeda-beda pada bangsa-bangsa di dunia, terutama bagi mereka yang biasanya kita gambarkan sebagai bangsa “primitive”.
Kecenderungan murid terhadap profesi tertentu tidak boleh diabaikan, terutama (karena) kecenderungan semacam itu lazimnya menampakkan diri pada usia dini, didorong oleh bakat pribadi, oleh teladan dari anggota-anggota keluarga, dan oleh berbagai keadaan alin.
Mempelajari fakta-fakta tidaklah begitu penting bagi seseorang. Untuk maksud tersebut, seseorang tidak membutuhkan perguruan tinggi. dia dapat mempelajarinya dari buku-buku. Nilai pendidikan di perguruan tinggi yang liberal bukanlah dalam hal mempelajari banyak fakta melainkan dalam hal mengasah pikiran untuk memikirkan sesuatu yang tak dapat dipelajari dari buku teks.
Saya kira lebih baik kamu mulai mengajar orang lain hanya sesudah kamu sendiri mempelajari sesuatu.
Jangan menganggap studimu sebagai beban tugas, tetapi sebagai kesempatan yang patut dicemburui, untuk belajar menyelami aliran keindahan yang membebaskan yang tersimpan dalam dunia penuh gelora demi kebahagiaan pribadimu sendiri dan demi keuntungan masyarakat di mana nanti engkau mengabdi.
Penghinaan dan penindasan mental oleh guru-guru yang tak mau peduli dan mementingkan diri sendiri akan membawa kehancuran bagi benak kaum muda yang tak mungkin bisa diperbaiki dan sering menimbulkan pengaruh yang merugikan dalam kehidupanya nanti.
Bagi saya hal yang paling buruk adalah bila terdapat sekolah yang dijalankan terutama dengan metode-metode rasa takut, paksaan dan kewibawaan yang dibuat-buat. Perlakuan semacam itu menghancurkan perasaan sehat, ketulusan, dan keyakinan diri murid. Pola semacam itu hanya menghasilkan orang yang penurut.
Tujuan pendidikan haruslah untuk melatih individu-individu yang mampu bertindak dan berpikir secara mandiri namun juga menjadi orang yang memandang pencapaian tertinggi dalam hidupnya adalah melayani masyarakat.
Sekolah harus selalu bertujuan agar anak muda yang meninggalkanya menjadi pribadi yang harmonis, bukan sebagai spesialis.
Bila tidak, dia dengan pengetahuan spesialnya itu lebih mirip seekor anjing yang terlatih ketimbang seorang manusia yang berkembang secara selaras.
Kebebasan mengajar dan kebebasan berpendapat dalam buku atau pers merupakan landasan bagi perkembangan sehat dan alamiah setiap orang.
Mengajar seharusnya sedemikian rupa sehingga apa yang ditawarkan dianggap sebagai anugerah yang berharga bukan sebagai tugas berat.
Dalam mengajar geografi dan sejarah, perlu dipupuk suatu pemahaman yang simpatik terhadap karakteristik yang berbeda-beda pada bangsa-bangsa di dunia, terutama bagi mereka yang biasanya kita gambarkan sebagai bangsa “primitive”.
Kecenderungan murid terhadap profesi tertentu tidak boleh diabaikan, terutama (karena) kecenderungan semacam itu lazimnya menampakkan diri pada usia dini, didorong oleh bakat pribadi, oleh teladan dari anggota-anggota keluarga, dan oleh berbagai keadaan alin.
Mempelajari fakta-fakta tidaklah begitu penting bagi seseorang. Untuk maksud tersebut, seseorang tidak membutuhkan perguruan tinggi. dia dapat mempelajarinya dari buku-buku. Nilai pendidikan di perguruan tinggi yang liberal bukanlah dalam hal mempelajari banyak fakta melainkan dalam hal mengasah pikiran untuk memikirkan sesuatu yang tak dapat dipelajari dari buku teks.
Saya kira lebih baik kamu mulai mengajar orang lain hanya sesudah kamu sendiri mempelajari sesuatu.
Jangan menganggap studimu sebagai beban tugas, tetapi sebagai kesempatan yang patut dicemburui, untuk belajar menyelami aliran keindahan yang membebaskan yang tersimpan dalam dunia penuh gelora demi kebahagiaan pribadimu sendiri dan demi keuntungan masyarakat di mana nanti engkau mengabdi.
Penghinaan dan penindasan mental oleh guru-guru yang tak mau peduli dan mementingkan diri sendiri akan membawa kehancuran bagi benak kaum muda yang tak mungkin bisa diperbaiki dan sering menimbulkan pengaruh yang merugikan dalam kehidupanya nanti.
Bagi saya hal yang paling buruk adalah bila terdapat sekolah yang dijalankan terutama dengan metode-metode rasa takut, paksaan dan kewibawaan yang dibuat-buat. Perlakuan semacam itu menghancurkan perasaan sehat, ketulusan, dan keyakinan diri murid. Pola semacam itu hanya menghasilkan orang yang penurut.
Tujuan pendidikan haruslah untuk melatih individu-individu yang mampu bertindak dan berpikir secara mandiri namun juga menjadi orang yang memandang pencapaian tertinggi dalam hidupnya adalah melayani masyarakat.
Sekolah harus selalu bertujuan agar anak muda yang meninggalkanya menjadi pribadi yang harmonis, bukan sebagai spesialis.
Kata bijak tentang pendidikan dan akademis di atas merupakan buah karya manis Albert Einstein yang sangat perlu menjadi renungan bagi semua orang khusunya para pendidik. Terimakasih dan semoga bermanfaat.